Kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta
dapat diterima maksudnya atau arti serta tujuannya seperti yang di maksud
penulis.
Ciri-ciri kalimat efektif: (memiliki)
1. Kesatuan pikiran
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.
Contoh kalimat : Di dalam keputusan itu merupakan
kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat
ini tidak memiliki kesatuan karena tidak didukung subyek. Unsur di dalam
keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu
merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus
dihilangkan)
2.
Kepaduan
Kata-kata itu harus dipadukan sehingga terbentuklah kerja sama yang
saling mengikat dan kompak. Kepaduan berarti adanya hubungan timbal balik antar
unsur yang membentuk kalimat (kata-kata) atau adanya interaksi antar kata yang
menduduki fungsi dalam kalimat.
Kepaduan akan rusak oleh :
1. Letak kalimat tidak sesuai
dengan pola kalimat
2. Salah menggunakan kata
depan dan kata hubung
3.
Pemakaian kata yang tumpang tindih
4. Salah menggunakan
keterangan aspek
3. Subjek dan predikat
Struktur kalimat sekurang-kurangnya memiliki unsur subjek dan predikat.
Subjek merupakan unsur inti/pokok pembicaraan. Perhatikan contoh berikut :
· Hakim menjatuhkan
hukuman mati.
· Mencabut
gigi dilakukan hanya dalam keadaan terpaksa.
· Metafisika
adalah pengetahuan yang berkaitan dengan hal-hal nonfisik.
Kata-kata yang dicetak miring adalah
subjek, dapat berupa kata atau kelompok kata, serta dapat berbentuk kata benda
atau kata kerja. Ada juga subjek yang diberi keterangan di belakangnya. Kalimat
harus mempunyai struktur yang jelas, setiap kata kelompok kata harus jelas
fungsinya dalam kalimat. Perhatikan kalimat berikut.
Contoh :
Bangsa Indonesia menginginkan perdamaian dan
persahabatan.
S P O
4. Pengembangan struktur dasar kalimat (Subjek
dan Predikat)
Kita dapat mengembangkan struktur dasar kalimat, dengan member
keterangan tambahan pada subjek dan atau predikat. Proses penambahan keterangan
pada struktur kalimat, dapat dilihat pada contoh berikut.
1)
Aku/pelukis.
2) Aku
seorang/pelukis.
3) Aku
hanya seorang/pelukis.
4) Aku
waktu itu sebetulnya hanya seorang/pelukis.
5) Aku
waktu itu sebetulnya bukan hanya seorang/pelukis.
6) Aku
waktu itu sebetulnya bukan hanya seorang/pelukis tradisional.
7) Aku
waktu itu sebetulnya bukan hanya seorang/pelukis tradisional yang sesungguhnya.
Sebuah kalimat yang mulanya sangat sederhana yang jumlah katanya sangat
terbatas, dapat dikembangkan menjadi sebuah kalimat yang maksudnya jauh lebih
jelas dan terang, tanpa mengubah struktur dasar kalimatnya.
5. Kalimat pasif dan kalimat aktif
Tulisan ilmiah berbahasa
Indonesia banyak menggunakan kalimat pasif karena hendak menonjolkan objek. Hal
ini sering ditafsirkan sebagai ungkapan tanpa kata ganti orang. Jika
menggunakan kalimat aktif, subjek tidak dinyatakan tegas, saya, tetapi
mengganti dengan kata penulis.
Syarat kalimat efektif
1.
Penekanan
Penekanan adalah upaya memberi tekanan
pada kalimat merupakan upaya menonjolkan/ mementingkan pikiran pokok. Dalam
bahasa lisan sering digunakan intonasi atau akting, sedangkan dalam bahasa
tulis dapat dilakukan dengan cara :
- Alih bangun adalah pemindahan unsur kalimat, biasanya kata yang
berada di awa kalimat merupakan kata yang dipentingkan.
- Pengulangan kata dalam sebuah kalimat kadang-kadang diperlukan untuk
memberikan penekanan pada bagian ujaran yang dianggap penting. Pengulangan
kata ini dapat membuat maksud kalimat menjadi ebih jeas dan jika
dihilangkan kalimat akan menjadi kabur maknanya.
- Pertentangan dapat digunakan untuk memberi tekanan pada pikiran dengan
cara menggunakan kata yang tidak langsung pada pikiran utama.
- Urutan logis dalam kalimat berarti mengurutkan sacara
logis/kronologis unsur-unsur kalimat yang mengandung urutan kejadian atau
proses.
2. Kesejajaran
Kesejajaran ialah menempatkan gagasan yang sama penting dan fungsinya ke
dalam struktur kebahasaan yang sama. Macam-macam kesejajaran :
1)
Kesejajaran bentuk
Bila salah satu gagasan
ditempatkan dalam struktur kata benda, maka kata lain yang berfungsi sama juga
dalam struktur kata benda, begitu seterusnya. Jika kata kerja juga kata kata
kerja, jika frase juga frase.
2)
Kesejajaran makna
Kesejajaran makna timbul oleh
adanya relasi makna antar satuan dalam kalimat (subjek, predikat, dan objek).
3)
Kesejajaran rincian pilihan
Dalam kalimat yang mengandung
rincian pilihan, sering terjebak oleh kalimat sebelum rincian sehingga antara
kalimat dan rinciannya tidak mengandung kesejajaran yang benar.
3.
Kehematan
Kehematan juga merupakan unsur penting
dalam kalimat efektif. Kehematan berarti penghematan kata, frase, atau struktur
lain yang dianggap tidak perlu dalam kalimat. Kehematan dapat dilakukan dengan
cara :
1) Penghematan subjek : Pengulangan subjek tidak akan
membuat kalimat bertambah jelas.
2) Penghilangan hiponimi : hiponimi ialah makna kata yang
lebih tinggi, misalnya merah mengandung makna kelompok warna.
3) Penghilangan kata depan dari dan daripada :
Kata depan dari menyatakan arah (tempat) dan asal (asal-usul), sedangkan
kata daripada menyatakan perbandingan dua benda atau dua hal. Kedua kata
depan ini banyak dipakai secara tidak tepat.
4) Penyingkatan kata : Usaha yang dilakukan untuk
menyingkat kata dalam kalimat ialah dengan menggantikan kata atau istilah yang
panjang menjadi lebih pendek.
5) Penyingkatan ungkapan : Ungkapan yang panjang dapat
dijadikan lebih singkat dan padat.
6) Penyingkatan kalimat : Kalimat yang panjang akan
menyulitkan pembaca dalam memahami maknanya. Kalimat panjang dapat dipersingkat
tanpa mengurangi maknanya.
4. Keterbacaan
Seorang penulis yang baik adalah juga seorang pembaca yang baik, tetapi
bukan berarti seorang pembaca yang baik adalah juga seorang penulis yang baik. Keterbacaan
ialah derajat kemudahan sebuah tulisan untuk mudah dipahami maksudnya.
Semakin tinggi keterbacaan akan semakin mudah tulisan dipahami, dan semakin
rendah keterbacaan akan semakin sulit untuk dipahami maksudnya.
Untuk meningkatkan keterbacaan, perhatikan
hal-hal berikut.
1)
Kejelasan
Tulisan akan lebih mudah
dipahami jika menggunakan kata-kata yang sudah umum/dikenal. Keterbacaan
juga dipengaruhi oleh panjang pendek kalimat.
Ukuran kejelasan atas panjang
pendek kalimat dalam bahasa Indonesia belum ada, tetapi kita dapat memakai
ukuran yang diberikan oleh Rudolt Flesch dari Amerika Serikat.
5. Pengaruh bahasa inggris
Struktur bahasa inggris sering mempengaruhi
struktur bahasa Indonesia karena bahasa inggris dekat dengan pemakai bahasa
Indonesia.
Perhatikan
contoh berikut
The man to whom she is married has been married twicw
before.
According to law, that action is wrong.
Kalimat bahasa inggris ini sering
diterjemahkan secara harfiah menjadi
Laki-laki dengan
siapa ia menikah telah menikah dua kali.
Menurut
hukum, perbuatan itu adalah salah.
Seharusnya :
Laki-laki yang menikahinya telah menikah dua
kali.
Menurut
hukum, perbuatan itu salah. (Eyang Ageng Sastranegara)
Referensi : Rahayu, Minto. 2009. Bahasa
Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Nama : Judhy Ardhi Setiawan
Kelas : 5 KA 22
Npm : 17109331
Kelas : 5 KA 22
Npm : 17109331
Jurusan : Sistem
Informasi
Dosen : Drs. Sugito Martodiwiryo
Dosen : Drs. Sugito Martodiwiryo