Perang
salib VII (1249-52)
Inisiatif untuk Perang Salib ini diambil
oleh Raja Louis IX dari Prancis. sekali lagi, strateginya adalah untuk
menyerang Mesir dan dijadikan tawaran untuk Palestina. Prajurit Salib
dengan cepat mampu mengambil alih Damietta tapi harus membayar mahal
ketika mengambil alih Kairo.
Serangan balasan Muslim berhasil menangkap Louis
IX. Dia kemudian dibebaskan setelah setuju untuk mengembalikan Damietta
dan membayar uang tebusan. Setelah itu Louis IX tetap di Timur beberapa
tahun untuk bernegosiasi mengenai pelepasan tawanan dan mengkokohkan
kekristenan di wilayah tersebut.
Perang
salib VIII (1270)
Perang Salib terakhir juga dipimpin oleh
Louis IX. Di tahun-tahun kemudian, perubahan di dunia Muslim
mengakibatkan munculnya sejumlah serangan baru ke wilayah Kristen di
Tanah Kudus. Warga lokal meminta bantuan militer pada Barat, tapi cuma
sedikit bangsa Eropa yang tertarik untuk melakukan kampanye besar. Satu
orang yang sekali lagi mau memanggul beban adalah Louis IX. Namun
kampanye yang dia lakukan kali ini mencapai kurang dari apa yang dicapai
sebelumnya bagi Kerajaan Yerusalem.
Tidak diketahui mengapa,
tapi Tunisia di Afrika Utara dijadikan sasaran awal. Setelah disana,
wabah peyakit mengambil nyawa banyak orang, termasuk Louis serta
saudaranya, Charles Anjou, tiba dengan kapal-kapal Sisilia dan berhasil
mengungsikan sisa tentara.
Meskipun ini adalah Perang Salib
terakhir, ini bukanlah ekspidisi militer terakhir yang bisa disebut
sebagai Perang Salib. Kampanya terus diserukan atas berbagai sasaran
(bukan hanya Muslim) oleh Prajurit Salib-orang yang berkaul untuk
melakukan perang.
Umat Kristen di Palestina ditinggalkan tanpa
bantuan lebih lanjut. Meskipun mengalami kekalahan terus menerus,
Kerajaan Yerusalem tetap bertahan sampai 1291, ketika akhirnya musnah.
Umat Kristen masih tetap hidup di daerah tersebut bahkan setelah
kejatuhan Kerajaan Yerusalem
Perang
salib IX (tambahan)
Sejarawan Katholik menganggap penaklukan
Konstantinopel oleh Sultan Muhammad II Al Fatih dari Turki tahun 1453
juga sebagai perang Salib, Sedangkan sejarawan Islam menganggap ini
sebagai Perang Sabil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar