Senin, 29 November 2010

Hubungan Bahasa Indonesia dan Etika

-->
     Arus globalisasi berimbas pada penggunaan dan keberadaan bahasa Indonesia di masyarakat. Penggunaan bahasa di dunia maya, internet, facebook misalnya, memberi banyak perubahan bagi sturktur bahasa Indonesia yang oleh beberapa pihak disinyalir merusak bahasa itu sendiri. Berlandaskan alasan globalisasi dan prestise, masyarakat mulai kehilangan rasa bangga menggunakan bahasa nasional. Tidak hanya pada rakyat kecil, ‘krisis bahasa’ juga ditemukan pada para pejabat negara. Kurang intelek katanya kalau dalam setiap ucapan tidak dibumbui selingan bahasa asing yang sebenarnya tidak perlu. Hal tersebut memunculkan istilah baru, yaitu ‘Indoglish’ kependekan dari ‘Indonesian-English’ untuk fenomena bahasa yang kian menghantam bahasa Indonesia. Sulit dipungkiri memang, bahasa asing kini telah menjamur penggunaannya. Mulai dari judul film, judul buku, judul lagu, sampai pemberian nama merk produk dalam negeri. Kita pun merasa lebih bangga jika lancar dalam berbicara bahasa asing. Namun, apapun alasannya, entah itu menjaga prestise, mengikuti perkembangan zaman, ataupun untuk meraup keuntungan, tanpa kita sadari secara perlahan kita telah ikut andil dalam mengikis kepribadian dan jati diri bangsa kita sendiri.

     Sekarang ini penggunaan bentuk ‘Inggris’ sudah banyak menggejala. Dalam bidang internet dan komputer kita banyak menggunakan kata mendownload, mengupload, mengupdate, dienter, direlease, didiscount, dan lain sebagainya. Tidak hanya dalam bidang komputer saja, di bidang lain pun sering kita jumpai. Selain bahasa Asing, kedudukan bahasa Indonesia juga semakin terdesak dengan pemakain bahasa-bahasa gaul di kalangan remaja. Bahasa gaul ini sering kita temukan dalam pesan singkat atau sms, chatting, dan sejenisnya.

     Untuk itu, Bahasa Indonesia harus tetap digunakan pada rel yang benar, agar perilaku generasi bangsa tidak semakin memburuk di masa depan. Hal ini penting, sebab bahasa merupakan sesuatu yang digunakan sehari-hari, apabila bahasa yang digunakan buruk, maka dapat dikatakan bahwa hal itu merupakan perilaku buruk yang akan mempengaruhi kepada psikologi pribadi dan tata nilai di masyarakat. Jangan menganggap remeh bahasa yang digunakan sehari-hari, apakah itu Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah, yang jelas norma-norma dan kaidah-kaidah berbahasa sangat kuat pengaruhnya bagi diri pribadi dan bagi orang lain. Sudah pasti Bahasa Indonesia yang berlaku saat ini merupakan bahasa yang baik, di dalamnya terdapat amanat agar bangsa kita menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan bijaksana, dengan sopan dan beretika, hanya orangnya saja yang menggunakan Bahasa Indonesia terkadang tidak beretika, misalnya dengan berkata kasar, mencaci-maki, mencela, berbicara jorok, dan lain-lain.

SIMPULAN
     Berdasarkan pembahasan ini dapat ditarik simpulan bahwa era global dengan berbagai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sangat berpengaruh terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Namun demikian, dengan kemajuan teknologi seharusnya bisa kita manfaatkan dalam pemertahanan bahasa Indonesia. Intinya adalah gunakanlah bahasa dengan baik dan dengan beretika, karena bahasa merupakan cermin moral dan etika. (Eyang Ageng Sastranegara)


   

Nama     : Judhy Ardhi Setiawan
Kelas     : 5 KA 22
Npm      : 17109331
Jurusan  : Sistem Informasi
Dosen   : Drs. Sugito Martodiwiryo

Senin, 22 November 2010

Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam IPTEK dan IPTAK

-->
A. Bahasa Indonesia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

     Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk kepentingan nasional kita. Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Dalam buku ilmu pengetahuan terdapat ilmu pengetahuan dan teknologi dari berbagai disiplin ilmu. Dengan bahasalah, kita dapat menguasai ilmu tersebut.

     Seperti kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan di Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan dengan di negara-negara maju seperti Negara-negara di Eropa dan Amerika. Perkembangan bahasa Inggris seimbang dengan ilmu pengetahuannya. Hal tersebut karena buku-buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbahasa Inggris. Keadaan tersebut tidak sebaik pada bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia selalu ketinggalan, perkembangannya tak selaju perkembangan budaya bangsanya. Oleh sebab itu, walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.

     Upaya apa yang harus kita lakukan untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama kita harus membiasakan sikap ilmiah dengan cara melengkapi buku-buku ilmiah sebagai salah satu syarat. Menurut Halim (dalam Bakry, 1981:179) kesalahan tersebut bukan karena ketidakmampuan bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, tetapi karena kekurangan bahasa Indonesia dalam hal peristilahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekarang ini Pusat Bahasa masih memberlakukan upaya untuk menciptakan istilah-istilah baru untuk bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

     Usaha lain yang harus dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara harus menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmiah.

B. Bahasa Indonesia dalam Kegiatan Keagamaan

     Bahasa Indonesia banyak dipergunakan dalam aktivitas keagamaan sebagai alat/sarana komunikasi untuk menginformasikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Hal tersebut sudah terjadi sejak negara maritim Sriwijaya yang beribu kota di Sumatra pernah menjadi pusat pengajian dan penyiaran agama Budha.

     Begitu pula dengan agama Islam ketika masuk ke wilayah Asia Tenggara. Bahasa Melayu ikut memegang peranan penting untuk penyebarannya agama ke daerah-daerah yang jauh. Demikian pula dengan bangsa Portugis, bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia, dalam usaha perdagangan dan misinya menyebarkan agama di Kepulauan Maluku, juga menggunakan bahasa Melayu bukan bahasa Portugis dan bukan pula bahasa setempat sebagai bahasa pengantar.

     Bahasa Indonesia dapat disebutkan kegiatan keagamaan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi juga sudah ada sejak lama sekali.
Adanya mantra-mantra yang sampai sekarang menunjukkan bukti kegiatan itu. Para ahli berpendapat bahwa mantra-mantra itu sudah ada sejak sebelum agama Islam datang ke Indonesia, bahkan sebelum agama Hindu dan Budha. Mantra-mantra itu diajarkan oleh guru kepada murid, oleh generasi yang satu kepada generasi berikutnya. Semua itu masih serba lisan sebab pada saat itu tulisan belum dikenal. Ini membuktikan bahwa saat itu bahasa Indonesia dipakai sebagai sarana komunikasi keagamaan.
Kesimpulannya :
     Dalam IPTEK bahasa Indonesia berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan dan dalam IPTAK berperan sebagai sarana komunikasi keagamaan.
     Fungsi Bahasa secara garis besar, yaitu sebagai sarana ekpresi diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial, dan sebagai alat kontrol sosial. Sedangkan fungsi bahasa dalam masyarakat adalah alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia, alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia, dan alat untuk mengidentifikasi diri. (Eyang Ageng Sastranegara)

Referensi : http://zharq.blogspot.com/2010/03/peran-dan-fungsi-bahasa-indonesia-dalam.html

   

Nama     : Judhy Ardhi Setiawan
Kelas     : 5 KA 22
Npm      : 17109331
Jurusan  : Sistem Informasi
Dosen   : Drs. Sugito Martodiwiryo

Senin, 15 November 2010

PENERAPAN IT DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI



     Dari waktu ke waktu teknologi informasi mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat cepat dan saat ini sudah menjadi tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan teknologi informasi adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Kemajuan teknologi informasi, telah melahirkan banyak perubahan mendasar dalam kehidupan manusia saat ini, memberikan banyak kemudahan dan membantu pekerjaan manusia. Teknologi Informasi tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kehidupan manusia. Mulai dari wahana teknologi informasi yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan telepon genggam.

     Ketersediaan informasi yang dapat diakses tanpa batas waktu secara cepat melalui telepon rumah, telepon genggam, televisi, komputer, jaringan internet dan berbagai media elektronik, telah menggeser cara manusia bekerja, belajar, mengelola perusahaan, menjalankan pemerintahan, berbelanja ataupun melakukan kegiatan perdagangan. Dalam dunia perbankan teknologi Internet mulai menjadi trend. Pelayanan (servis) ini mulai menjadi tuntutan dari sebagian nasabah bank, sama halnya dengan servis ATM dan phone banking atau SMS banking. Akan aneh jika sebuah bank tidak mengikuti trend ini karena telah merupakan bagian pelayanan prima dari suatu bank. Adanya tuntutan internet banking ini datangnya dari nasabah yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop, notebook, PDA, dan sebagainya.

     Istilah teknologi informasi pada dasarnya merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu teknologi dan informasi. Teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu. Dalam ensiklopedia manajemen teknologi dijelaskan sebagai suatu metode penerapan ilmu pengetahuan untuk kebutuhan kehidupan manusia. Sedangkan pengertian informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Menurut RUU teknologi informasi mengartikan teknologi informasi sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi dalam ensiklopedia manajemen berarti data yang telah diproses ke dalam bentuk yang bermakna. Informasi itu sendiri mencakup data, teks, image, suara, kode, program komputer, database.
Sebuah informasi dapat dikatakan berguna apabila ditopang oleh tiga hal :
1. Tepat pada kebutuhannya atau relevan.
2. Tepat pada waktunya atau timelines.
3. Tepat nilainya atau sangat cepat dan pesat dan saat ini sudah menjadi tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi.

     Informasi dapat mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang. Perubahan informasi kini tidak lagi ada dalam skala minggu atau hari atau bahkan jam, melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik. Sebagai contoh adalah seseorang dari Indonesia mengirimkan sejumlah uang untuk anaknya yang sekolah di Australia, pada saat yang hampir bersamaan si anak langsung menerima uangnya lewat bank atau ATM. Perubahan harga saham sebuah perusahaan di Bursa Efek Jakarta hanya membutuhkan waktu kurang dari sepersepuluh detik untuk diketahui di Surabaya. demikian juga pertandingan sepak bola dunia di Inggris, pada waktu yang bersamaan bisa disaksikan dari seluruh dunia. (Eyang Ageng Sastranegara)
   

Nama     : Judhy Ardhi Setiawan
Kelas     : 5 KA 22
Npm      : 17109331
Jurusan  : Sistem Informasi
Dosen   : Drs. Sugito Martodiwiryo

Senin, 08 November 2010

Profil diri


     Pada tanggal 23 Juli hari sabtu pahing lahirlah seorang bayi mungil yang lucu, cakep, imut, dan baik hati yang di beri nama Judhy Ardhi Setiawan, yang menurut orang tuanya nama itu memiliki arti jujur, adil, arif, baik hati, dan setia kawan. Teman-temanku biasa memanggil aku Judy, sedangkan dirumah aku biasa dipanggil dengan sebutan Ade karena Aku adalah anak bungsu.

     Aku terlahir di keluarga yang sangat menyenangkan, Ayahku bernama Sumardi. Ayahku bekerja sebagai pegawai swasta di sebuah perusahaan terkemuka di Jakarta, beliau seorang ayah yang sangat humoris. Sedangkan mamaku tercinta bernama Rini. Beliau adalah seorang ibu rumahtangga yang sangat menyayangi dan memperhatikan anak-anaknya. Maka dari itu aku bangga sekali sebagai anak mereka. Aku anak kedua dari dua bersaudara, saudara perempuanku bernama Riza Sandra Kartikasari. Aku beralamat di Perumahan Taman Harapan Baru Blok A3 No.9 RT 09 RW 26 Bekasi. Aku merupakan seorang yang cuek, pendiam ,dan pemalu maka dari itu orang yang belum mengenalku sering mengangap aku jutek dan sombong. Namun apabila telah mengenal aku maka orang akan mengetahui bahwa sifatku yang sebenarnya adalah lucu, baik hati, menyenangkan, dan tidak sombong. Hobiku sebenarnya banyak, tapi yang paling aku sukai adalah mendengarkan musik dan membaca, dari kecil mamaku sering membelikan aku buku bacaan, dan yang paling aku sukai adalah cerita tentang sejarah kerajaan, novel–novel misteri dan konspirasi. Sedangkan musik yang aku suka adalah musik yang bergenre Punk Rock, namun aku juga menyukai lagu–lagu pop lama seperti The Beatles, Scorpion, dan Air Supply. Cita-citaku waktu kecil adalah ingin menjadi dokter, tapi seiring berjalannya waktu maka cita-citaku sekarang berubah yaitu ingin membahagiakankan orangtua, dan bisa jadi orang sukses dan memiliki usaha sendiri, syukur–syukur bisa juga menjadi programer yang handal dan menciptakan suatu penemuan baru seperti tokoh idola saya Bill Gates yang mendirikan Microsoft dan Steve Jobs pendiri Apple.

     Masa kecilku kulewati dengan hal-hal yang sangat menarik misalnya saja sewaktu umurku 4 tahun tepatnya pada tahun 1992 aku bersekolah di Taman Kanak-kanak Indah Dahlia yang berlokasi di Duren Sawit Jakarta Timur, disana aku dikenal sebagai anak yang aktif dan suka jahil terhadap teman–temanku. Pada tahun 1994 aku meneruskan di Sekolah Dasar St. Maria Immacullata yang terletak di daerah Jakarta Timur. setelah lulus Sekolah Dasar Pada tahun 2000 aku lalu meneruskan di Sekolah Menengah Pertama Budhaya St. Agustinus. Kemudian Pada tahun 2003 aku bersekolah di SMA Negeri 59 Jakarta, namun karena Ayahku pensiun dan berniat membuka usaha di daerah Bekasi maka sejak kelas 2 SMA aku pindah sekolah ke SMA Negeri 10 bekasi. Sewaktu SMA aku banyak menemukan hal-hal baru yang menarik minatku contohnya saja disana pertama kali aku tertarik dengan komputer karena guru komputerku yang mengajarkan cara membuat web dengan html dan juga cara membuat program-program sederhana dengan bahasa pemrograman VB. Karena ketertarikanku akan komputer itu maka setelah lulus SMA aku memutuskan untuk mengambil kuliah yang berhubungan dengan komputer. Pada tahun 2006 akhirnya aku meneruskan kuliah di Perguruan Tinggi Universitas Gunadarma, aku memilih Universitas Gunadarma karena pertimbangan bahwa Univesitas Gunadarma merupakan salah satu Universitas swasta yang sudah terkenal namanya dalam bidang teknologi informasi. Aku mengambil jurusan Manajemen Informatika jenjang D3, setelah 3 tahun kuliah aku berhasil menyelesaikan program D3 dan langsung melanjutkan kuliah mengambil program S1 Sistem Informasi, masih di Universitas Gunadarma.  

     Aku sangat menyukai pergi ke tempat-tempat wisata yang menawarkan keindahan panorama alamnya. Pada waktu SMA aku juga mengikuti kegiatan ekstra kulikuler pecinta alam sehingga saya sering mengikuti kegiatan naik gunung. Setiap berada di puncak gunung ada kepuasan tersendiri yang aku rasakan karena telah berhasil naik sampai kepuncak, selain itu ada juga perasaan nyaman karena sejuk dan damainya suasana pegunungan yang masih alami dan belum terpolusi. Aku sangat menikmati berada di tempat-tempat yang bersuasana sejuk dan alami. Kebetulan kampung halaman ayahku masih memiliki suasana keindahan alam yang asri. Di desa ayahku tepatnya di daerah Wonosari Yogyakarta masih sangat terjaga kebersihan dan keindahan alamnya. Disana terdapat sebuah goa yang sangat indah bernama goa Gremeng, di dalam goa itu terdapat batuan-batuan stalaknit yang bergantung dan terukir dengan indahnya pada atap-atap goa tersebut. Selain itu air yang mengalir dari goa tersebut sangat jernih dan dingin. Karena itu aku sangat senang sekali setiap berkujung ke kampung halaman ayahku. (Eyang Ageng Sastranegara)
   
Nama     : Judhy Ardhi Setiawan
Kelas  
   : 5 KA 22
Npm   
   : 17109331
Jurusan   : Sistem Informasi
Dosen
     : Drs. Sugito Martodiwiryo